Bagi para pekerja di Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu jaminan sosial penting yang memberikan perlindungan atas risiko kerja seperti kecelakaan, kematian, hari tua, dan pensiun. Salah satu program yang paling sering dimanfaatkan adalah JHT (Jaminan Hari Tua), di mana peserta akan memiliki saldo yang bisa dicairkan sesuai dengan ketentuan. Maka dari itu, mengetahui cara cek saldo BPJS Ketenagakerjaan menjadi hal yang wajib diketahui oleh setiap peserta.
Di artikel ini, kita akan membahas secara lengkap bagaimana cara mengecek saldo BPJS Ketenagakerjaan dengan mudah dan praktis, baik secara online maupun offline. Simak panduan lengkapnya di bawah ini.
Mengapa Penting Mengecek Saldo BPJS Ketenagakerjaan?
Sebelum masuk ke cara pengecekan, penting untuk memahami mengapa kamu sebaiknya rutin mengecek saldo BPJS Ketenagakerjaan. Beberapa alasan utamanya antara lain:
- Memastikan iuran dibayarkan secara rutin oleh perusahaan.
- Menghitung estimasi dana JHT yang bisa dicairkan saat resign atau pensiun.
- Mengetahui riwayat pekerjaan dan iuran dari perusahaan sebelumnya.
- Sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan keuangan masa depan.
Dengan kata lain, pengecekan saldo ini bukan hanya untuk memastikan hak, tapi juga untuk menjaga transparansi dan perencanaan finansial jangka panjang.
1. Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan Lewat Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile)
Salah satu cara paling praktis dan cepat untuk mengecek saldo BPJS Ketenagakerjaan adalah melalui aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) yang resmi diluncurkan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Langkah-langkahnya:
- Unduh aplikasi JMO melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) atau App Store (untuk pengguna iOS).
- Lakukan registrasi akun dengan memasukkan data pribadi seperti NIK, nama lengkap, dan nomor peserta BPJS Ketenagakerjaan.
- Setelah berhasil registrasi dan login, masuk ke menu “Jaminan Hari Tua”.
- Pilih opsi “Cek Saldo”.
- Sistem akan menampilkan jumlah saldo JHT yang telah terkumpul beserta rincian iuran dari masing-masing perusahaan tempat kamu bekerja.
Aplikasi JMO juga menyediakan fitur tambahan seperti simulasi pencairan, pengajuan klaim JHT, dan informasi program lainnya.
2. Cek Saldo Melalui Website Resmi BPJS Ketenagakerjaan
Jika kamu tidak ingin mengunduh aplikasi, kamu juga bisa mengecek saldo melalui website resmi BPJS Ketenagakerjaan.
Langkah-langkahnya:
- Buka browser dan akses situs: bpjsketenagakerjaan.go.id/
- Login menggunakan email dan kata sandi yang sudah terdaftar.
- Jika belum memiliki akun, lakukan registrasi terlebih dahulu.
- Setelah login, pilih menu “Layanan Peserta” dan klik “Cek Saldo JHT”.
- Informasi saldo JHT akan ditampilkan secara rinci.
Meskipun tampilannya mungkin tidak sepraktis aplikasi JMO, situs ini tetap menjadi alternatif bagi mereka yang lebih nyaman menggunakan PC atau laptop.
3. Cek Saldo di Kantor BPJS Ketenagakerjaan
Bagi yang lebih nyaman dilayani secara langsung, kamu bisa datang ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan.
Syarat yang perlu dibawa:
- KTP (asli dan fotokopi)
- Kartu BPJS Ketenagakerjaan atau nomor peserta
- Surat keterangan kerja jika diperlukan
Petugas akan membantu memverifikasi data dan mencetak informasi saldo JHT kamu. Meskipun sedikit lebih memakan waktu, cara ini cocok bagi peserta yang mengalami kesulitan akses digital.
Tips Aman Saat Mengecek Saldo BPJS Ketenagakerjaan
- Hindari menggunakan WiFi publik saat login ke akun BPJS.
- Jangan pernah memberikan informasi login kepada orang lain.
- Gantilah password secara berkala untuk keamanan.
- Pastikan aplikasi JMO yang digunakan adalah versi resmi dari BPJS.
- Simpan bukti informasi saldo untuk dokumentasi pribadi.
Kesimpulan
Mengecek saldo BPJS Ketenagakerjaan kini semakin mudah berkat kemajuan teknologi. Dengan adanya aplikasi JMO, website resmi, layanan SMS, dan bantuan di kantor cabang, peserta memiliki banyak pilihan untuk mengetahui jumlah saldo JHT yang dimiliki. Hal ini sangat penting dalam merencanakan masa depan, terutama bagi mereka yang mendekati usia pensiun atau hendak mengajukan klaim.
Pastikan kamu mengecek secara berkala untuk memastikan bahwa iuran telah dibayarkan dengan benar oleh perusahaan dan tidak ada kejanggalan dalam data kepesertaan.
